Monday, July 27, 2009

Mempertahankan resale value

Resale value sering jadi faktor penting memilih mobil baru. Beberapa orang menempatkan faktor ini diatas pertimbangan lain. Uniknya di Indonesia, mobil bagus belum tentu punya resale value bagus pula. Contohnya BMW Seri 3 tahun 90-an bisa sama atau lebih murah dari Toyota Kijang tahun yang sama.

Ada banyak pertimbangan yang menentukan harga jual mobil, kondisi, umur, jarak yang ditempuh, populasi hingga harga suku cadang. Beberapa faktor tidak bisa dikontrol, tapi ada yang sepenuhnya bisa dikenadalikan. Yang penting adalah memberi perhatian dan meluangkan waktu secara rutin dan kontinyu untuk merawat mobil-apa saja model dan merknya. Langkah ini akan mempertahankan nilai investasi mobil anda.

Ada beberapa langkah simpel yang bisa dilakukan sehari-hari.

1. Satu faktor utama menentukan harga mobil adalah kondisi interior dan eksterior. Untuk menjaga kondisinya tetap apik kinclong, kebiasaan rajin mencuci dan waxing sangat membantu. Membeli cover seat juga jadi trik menjaga kualitas kursi kulit dan pelapis interior lainnya. Warning! Perokok harus keluar. Asap rokok sangat sulit dibersihkan dan mempengaruhi nilai keseluruhan mobil.

2. Memilih lokasi parkir tidak bisa serampangan. Kalau bisa, parkir jauh-jauh dari mobil lain. Beberapa mobil dua pintu (coupe) punya pintu-pintu yang lebih panjang dari yang digunakan sedan saloon. Ini bisa saja jadi kecelakaan kecil yang menggores cat body. Pilih juga tempat yang teduh, selain melindungi cat juga dashboard dari vinyl yang bisa retak-retak bila terkena panas matahari berlebih.

3. Menservis sesuai jadwal dan mengarsip receipt yang didapat dari bengkel bisa jadi bermanfaat untuk membuktikan bahwa mobil ini dirawat secara teratur dalam jangka waktu panjang. Jadi mulai sekarang kumpulkan saja bukti-bukti penggantian ban, oli, tune-up, dan perawatan lainnya.

4. Bila perlu sempatkan setahun sekali mendatangi salon mobil untuk mendapatkan perawatan professional. Pastikan hasil terbaik, seperti mobil baru.

Jangan abaikan wiper

•June 23, 2008 • Leave a Comment

Benturan di jalanan saat hujan deras sangat mungkin terjadi. Dan ini benar-benar menguras tenaga fisik maupun psikis. Berdebat dibawah hujan deras, sungguh pekerjaan yang tidak perlu. Buang waktu, buang energi. Hujan lebat pulang kerja. Macet dimana-mana. Gelap pula. Mata melotot ke jalanan dibalik kaca yang buram. Aliran air di kaca depan begitu deras mengalahkan sapuan wiper. Badanpun harus dijulurkan kedepan agar mata bisa melihat lebih jelas. Lebih-lebih lampu rem mobil di depan mati. Tiba-tiba mobil itu mengerem mendadak. Dan brak!

Benturan di jalanan saat hujan deras sangat mungkin terjadi. Dan ini benar-benar menguras tenaga fisik maupun psikis. Berdebat dibawah hujan deras, sungguh pekerjaan yang tidak perlu. Buang waktu, buang energi.

Bila ingin terhindar dari peristiwa seperti itu, lebih bermanfaat bila anda ‘buang waktu’ memeriksa sistem wiper mobil. Karena 90% keputusan kala mengemudi diambil berdasarkan hasil penglihatan terhadap jalan yang jelas dan tak terhalang.

Saat ini wiper tidak hanya di kaca depan tapi juga di belakang. Sejumlah sedan mewah juga memasang wiper kecil pada lampu utama. Semua wiper digerakkan motor listrik. Bilah wiper yang rusak bekerja tidak maksimal mengusap air dari kaca depan hingga pandangan terhalang dan kabur. Bahan dari karet ini rusak karena cuaca, sinar matahari, umur, dan debu. Bilahnya bisa bengkok, getas, sobek dan kaku.

Kemampuan bilah wiper mengusap air dari kaca tergantung beberapa faktor;

- Kemiringan dan luas kaca depan. Agar lebih aerodinamis, kaca depan mobil dibuat lebih landai. Namun kaca depan seperti ini -yang juga lebih lebar-, pada kecepatan tinggi mengarahkan lebih banyak angin mendorong wiper dan menyebabkan bilah wiper terangkat memjauh dari kaca. Hal ini tidak terjadi bila wiper didisain untuk tidak terangkat. Atau dibuat lebih aerodinamis dengan struktur lebih kuat dan stabil.

- Besarnya spring tension pada lengan wiper. Ini berhubungan dengan kemampuan wiper menekan bilahnya untuk tetap bersentuhan dengan kaca guna menghasilkan efek usap maksimal.

- Jumlah titik penekan bilah. Semakin banyak, semakin luas area yang yang bisa di usap. Juga semakin fleksibel mengikuti kontur dari sisi ke sisi.

- Bahan pembuat bilah wiper: kebanyakan bilah wiper dibuat dari karet alam, ada juga yang dibuat dari campuran karet lembut dan karet kaku. Karet lembut digunakan pada permukaan yang mennyentuh kaca untuk menghasilkan daya usap air maksimal, karet kaku pada badan bilah untuk memperbaiki daya dukung dan daya tahan.

Untuk mendapatkan kerja wiper terbaik, sering-sering periksa kondisi. Bila perlu penggantian segera dilakukan. Karena wiper yang buruk bukan saja menghalangi pandangan tapi bisa menggores kaca.

Yang tak kalah penting adalah selalu memastikan tempat larutan pembersih kaca depan terisi penuh sehingga bisa digunakan wiper untuk membersihkan kaca depan. Lebih-lebih dimusim hujan, karena air kotor dan lumpur sering menempel dikaca dan harus segera dibersihkan.

Berusaha menyemprotkan cairan pembersih saat reservoir kosong hanya akan merusak pompa pembersih kaca depan. Bila wiper tidak berfungsi, atau bekerja abnormal, periksa dulu sekeringnya. Kalau sekeringnya Ok, baru bawa ke bengkel. Posisi sekering bisa diketahui dari buku manual pemilik.

No comments:

Post a Comment